EVALUASI PROGRAM ZERO KARAMBA JARING APUNG (KJA) TERHADAP KUALITAS PERAIRAN SITU GINTUNG BERDASARKAN INDEKS BIOTIK

Foto : Arsip Pribadi Tim Peneliti Zero (KJA)

Situ Gintung merupakan salah satu perairan yang diaplikasikan program zero karamba jaring apung (KJA) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum dengan tujuan dapat memperbaiki kualitas dan nutrien perairan. Tujuan penelitian ini mengevaluasi program zero KJA terhadap kualitas dan status nutrien berdasarkan indeks biotik yaitu plankton dan gastropoda. Pengambilan sampel pada lima stasiun di Situ Gintung setelah diaplikasikannnya program zero KJA. Faktor kimia-fisik yang diukur adalah suhu air, derajat keasaman (pH) air, kecerahan, padatan terlarut total, kekeruhan, dan oksigen terlarut (DO) dengan water quality checker (WQC). Pengujian nitrit dan fosfat dilakukan dengan menggunakan UV-Vis Spektrofotometer. Pengambilan sampel plankton menggunakan metode filtrasi dan gastropoda dengan cara hand collecting pada kuadrat 1 meter persegi. Hasil pengukuran kimia-fisika pada setiap periode secara keseluruhan Situ Gintung masih berada di dalam baku mutu PP. No. 22 Tahun 2021 dengan nilai water quality index (WQI) yang terus mengalami penurunan dari Januari hingga Maret (81,42 menjadi 67,14). Kepadatan fitoplankton mengalami penurunan dari Januari hingga Maret dan kepadatan zooplankton cenderung stabil. Komposisi sebaran fitoplankton secara umum didominasi oleh kelompok Cyanobacteria, Bacillariophyceae, dan Chlorophyceae. Komposisi sebaran zooplankton didominasi oleh Brachionus sp., Daphnia sp., dan Nauplius sp. Nilai keanekaragaman (H’) untuk plankton dan gastropoda berada dalam kategori sedang (1<H’<3), untuk nilai kemerataan (e) berada dalam kategori kemerataan tinggi (E>0,5), dan nilai dominansi (C) yang menunjukkan tidak adanya dominansi (C<0,5). Nilai indeks saprobik dan indeks diatom menunjukan Situ Gintung dalam keadaan tercemar sedang dengan status nutrien mesotrofik-eutrofik. Setelah penerapan kebijakan zero KJA, karakteristik peubah kimia-fisika perairan Situ Gintung secara keseluruhan masih berada di dalam kisaran baku mutu PP. No. 22 Tahun 2021, namun peubah pH dan nitrit perlu diperhatikan karena berada di atas nilai baku mutu. Berdasarkan komposisi kehadiran, dan indeks keanekaragaman biotik jenis menunjukkan Situ Gintung dalam kondisi tercemar sedang dan eutrofik, serta diduga akan terjadi ledakan populasi dari zooplankton akibat penurunan jumlah populasi pemangsanya. Nilai X dan indeks diatom menunjukkan Situ Gintung, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten masih tercemar senyawa organik dan anorganik di dalamnya. Kebijakan zero KJA sebaiknya dilakukan secara bertahap dan setelah menganalisis daya tampung perairan Situ Gintung terlebih dahulu agar tidak menimbulkan ledakan jenis populasi lain.

http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/9989/7752